Bosan #StayAtHome? Baca Supernova : Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, Yuk!

Bosan #StayAtHome? Baca Supernova : Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, Yuk!


Judul: Supernova Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh

Pengarang: Dewi “Dee” Lestari

Tahun terbit: 2012

Penerbit: Bentang Pustaka

Tempat Terbit: Yogyakarta

ISBN: 978-602-8811-72-9

Kesatria melesat menuju kehancuran.

Sementara sang Bintang turun untuk dapatkan sang Putri

Kesatria yang malang.

Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan aurora.

Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Kesatria. (hlm. 37)

Novel bergenre fiksi besutan Dewi “Dee” Lestari ini pertama kali rilis pada tahun 2001. Fiksi ini mengisahkan tentang Reuben dan Dimas, dua orang WNI yang menimba ilmu di Amerika Serikat.  Dimas kuliah di George Washington University, dan Reuben di Johns Hopkins Medical School. Mereka kemudian bertemu dalam sebuah peseta. Dalam pertemuan di pesta tersebut mereka telah berikrar akan membuat satu roman masterpiece yang menjembatani sains dan sastra. Satu tulisan atau riset yang membantu menjembatani semua percabangan sains. Roman yang berdimensi luas dan mampu menggerakkan hati banyak orang. Roman itu lalu diberi nama “Kisah tentang Kesatria Puteri dan Bintang Jatuh”.

Tak disangka, cerita tersebut ternyata ada di kehidupan nyata berlatar belakang kehidupan urban di Jakarta. Seorang eksekutif muda, Ferre, pribadi yang kuat bak baju besi, jatuh cinta pada seorang jurnalis bernama Rana. Rana digambarkan sebagai seorang wanita karir yang sukses, namun hidup dalam keteraturan dan keterpaksaan dalam menjalani biduk rumah tangga dengan suaminya, Arwin. Ia merasa bak seorang putri yang terkungkung dalam sangkar emas. Sementara di bagian lain ada Diva, seorang model papan yang indah bagai bintang jatuh, yang tiba-tiba muncul dalam kehidupan Ferre. Dalam fiksi tersebut, Reuben dan Dimas, Diva, Ferre, Rana serta Arwin akhirnya “bertemu” dalam sebuah situs blog yang agresif, puitis, dan fenomenal bernama Supernova.

Membaca buku setebal 322 halaman ini pada awalnya mungkin sedikit membingungkan. Di sini penulis banyak menggunakan istilah-istilah yang tidak lazim. Sebut saja bifurkasi, serotonin, dan sebagainya. Untungnya, Dee membubuhkan footnote perihal arti dari kata-kata yang tak lazim tersebut agar pembaca mudah mengerti makna yang hendak disampaikan. Kekuatan masing-masing karakter dan plot yang sistematis pun turut menjadi fondasi yang memperkokoh jalannya cerita serta pantas untuk menjadi stepping stone bagi sekuel Supernova yakni Akar, Petir, Partikel, Gelombang, hingga puncaknya Intelegensi Embun Pagi. Tak ayal di tahun 2014 pun novel ini diangkat ke layer lebar oleh Soraya Intercine Films. Btw, novel ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan #RekanASN dapat menelusur ketersediaannya di https://perpus.menpan.go.id/opac/detail-opac?id=4030 . Selamat membaca!